Selasa, 26 Agustus 2014

pengertian kecepatan rana atau shutter

Kecepatan rana atau shutter adalah kecepatan tirai rana untuk membuka kemudian menutup kembali. Seberapa cepat tirai rana meloloskan cahaya dari lensa berarti seberapa banyak cahaya yang “diizinkan” lolos untuk mencahayai film. Semakin cepat kecepatan tirai rana, semakin sedikit cahaya yang mengenai film.Pengontrolan kecepatan tirai rana ini dapat diatur melalui gelang kecepatan yang menunjukkan angka-angka yang harus dibaca sebagai angka pencahayaan : 1/... detik. Misalnya, angka 60 berarti 1/60 detik. Dengan demikiah, tirai rana akan membuka dan menutup kembali selama 1/60 detik. Makin besar angka kecepatan, makin cepat tirai rana bekerja, dan semakin sedikit cahaya yang masuk. Demikian pula sebahknya.Shutter mengontrol jumlah cahaya masuk dengan lama waktu bukaan. 

Setiap bukaan mengatur cahaya setengah lebih sedikit atau dua kali lebih banyak, dan ditandakan dengan pembagian dalam hitungan detik, contoh: 1 (1/1 atau 1 detik), 2 (1/2 detik), 4 (1/4 detik), 8 (1/8 detik) 15, 30, 60, 125, 500 dan selanjutnya. Beberapa jenis kamera mampu membuka shutter mulai dari 30 detik sampai dengan 1/12.000 detik. B dikenal sebagai “bulb”yang men­gatur shutter untuk selalu terbuka selama tombol shutter ditekan. Ada juga kamera dengan fungsi shutter T atau “time” yang memungkinkan untuk membuka shuttersetelah tombol shutter ditekan dan menutup dengan menekan tombol shutter sekali lagi.Lebih cepat kecepatan shutter akan membekukan atau menghasilkan subyek yang bergerak tampak tajam. Gambar tidak tajam (blur) seringkali disebabkan oleh obyek yang bergerak. 

Akan tetapi apabila kecepatan shutter ditingkatkan gambar blur dapat dikurangi atau dihindari. Pemilihan kecepatan rana didasarkan atas pertimbangan, ingin “mendapatkan yang bagaimana”. Pada umumnya tugas kecepatan rana adalah membuat gambar yang jelas dan tajam, juga pada obyek bergerak, bergerak cepat atau sangat cepat. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar